Tuesday, March 21, 2017

Cerita dari sayyidil walid Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdul Qodir Assegaf


Cerita dari sayyidil walid Habib Ali bin Abdurrohman bin Abdul Qodir Assegaf

"ini  cerita dari teman nya teman saya yang mempunyai seorang anak, Ada seorang anak ia setiap melakukan aktivitas atau bermain suka membaca surah qur'an:

ﻟَﻘَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﺳُﻮﻝٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻨِﺘُّﻢْ ﺣَﺮِﻳﺺٌ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺭَﺀُﻭﻑٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ

'Laqod Jaakum Rosuluun Min Anfusiikum Aziizun Alaihi maa Aniitum Hariisun Alaykum Bilmuminina Rofururrohiim'

dan suatu saat pada ia bermain sedang mengejar layangan nya yang lepas ia tak sadar bahwa ada di jalan.
 Mata ia terus menatap ke layangan, tanpa disadari oleh anak itu ada sebuah truk kontainer yang melaju kencang dan menabrak sang anak itu lalu warga sekitar mengkerubuti anak itu.

Sesaat kemudian, warga sekitar berteriak karna sang anak tidak meninggal dan tidak mengalami luka. Lalu, si anak kembali melanjutkan mengejar layangan itu.

Mendengar hal itu, sang ayah anak itupun cukup kaget dan warga menanyakan kepada si ayah anak tersebut, apa rahasia kenapa ia tidak meninggal saat tertabrak truk ? lalu sang ayah hanya menjawab 'Tidak ada, tapi anak itu sering mengucapkan bacaan 'Laqod Jaakum Rosuluun min Anfusiikum Aziizun Alaihi Maa Anittuum Harisum Alaykum Bilmumininaa Rofurrurohiim."

Pesan Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf ;

1. Amalkan ayat itu dalam aktivitas kita sehari-hari.
 2. Allah swt memberi 141 khasiat dalam bacaan itu.
 3. Baca 7X setiap ba'da sholat terutama Ba'da Ashar dan Ba'da Maghrib.

ﻟَﻘَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﺳُﻮﻝٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣَﺎ ﻋَﻨِﺘُّﻢْ ﺣَﺮِﻳﺺٌ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺭَﺀُﻭﻑٌ ﺭَﺣِﻴﻢ

Artinya: Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan & keselamatan) bagimu, peyantun dan penyayang orang-orang yang beriman.ٌ
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه

TERJEMAH RESMI NASEHAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ TENTANG DEMO DAN MEMILIH PEMIMPIN


TERJEMAH RESMI NASEHAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ TENTANG DEMO DAN MEMILIH PEMIMPIN

وجدنا تساؤلات عند كثير من أهل أندونسيا هل نخرج في مظاهرة أو لا نخرج ؟
Telah sampai kepada kami banyak pertanyaan dari masyarakat Indonesia, “Apakah kami sebaiknya turut serta berdemonstrasi ataukah tidak ?”

والأصل أن كل ما لم يدخل تحت نهي الشرع ولم يخالف القانون القائم من خروج ومن عدم خروج يجب أن ينضبط الكل بضوابط الشرع المصون وبما يستند إلى النظام القائم في البلد بحيث لا يؤدي ذا ولا ذا لاختراق صفوف المسلمين و التحريش بينهم.
“Pada dasarnya segala sesuatu yang tidak dilarang oleh syariat dan tidak melanggar peraturan pemerintah yang berlaku, - dalam urusan berdemonstrasi maupun tidak - pada semua hal tersebut haruslah mengikuti ketentuan syariat dan aturan pemerintah yang berlaku di negara tersebut. Demikian sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada agama maupun negara yang menimbulkan perpecahan serta permusuhan diantara sesama umat Islam.“

فكل ما كفله قانون البلد من حرية الناس عن تعبيرهم فليُعَبَّر عن ذلك بالطريقة السِلْمية التي لا تؤدي إلى هلاك البلد و فساده
“Dalam masalah ini, apapun yang telah dijamin oleh undang-undang negar terkait kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, maka hendaknya dilakukan dengan cara yang damai yang tidak menimbulkan kehancuran dan kerusakan di negeri itu.”

فيجب أن يتفق المسلمون على وجوب تعظيم شعائر الله وآيات الله وهم في دينٍ علَّمهم أن لا يسبُّوا أصنام الكفار حتى لا يسب الكفارُ الإلهَ الحق
“Maka, umat Islam wajib bersepakat untuk mengagungkan syiar-syiar Allah dan ayat-ayat-Nya. Dan umat Islam berada dalam sebuah agama yg mengajarkan agar tidak mencaci sesembahan orang kafir agar orang kafir tidak membalas dengan mencaci Allah Yang Maha Benar.”

ولا يجوز لمن خرج في مظاهرات أن يعتدي على أحد صغيرا كان أو كبيرا أو يُهدّم شيئا ليس له تهديمه كما لا يجوز أن يسب من لم يخرج، ومن لم يخرج لا يجوز له أن يسب الذي خرج. ولْيعلم أنه متفق معهم في الأصل. وهذا التفكير كيف يعبرون ؟ لهم فيه نظرات واجتهادات
“Mereka yang memutuskan ikut berdemonstrasi tidak boleh melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Baik anak kecil maupun orang dewasa. Atau merusak sesuatu yang tidak boleh dirusak. Sebagaimana tidak diperkenankan juga untuk mencaci orang-orang yang tidak ikut berdemonstrasi.“

“Adapun orang-orang yang tidak berdemonstrasi juga tidak diperbolehkan mencaci orang yang berdemonstrasi.”

“Dan hendaklah kedua belah pihak menyadari bahwa mereka mempunyai prinsip dan landasan yang sama. Hanya saja cara mengungkapkannya berbeda. Karena memiliki pandangan dan pertimbangan yang berbeda.”

كما أنه لا حق في حكومة تَكْفَل حريات الناس أن تضربهم بغير حق أو أن تعتدي عليهم فلا حق لهم كذلك أن يعتدوا على بعضهم البعض ولا على الحكومة ( ان الله لا يحب المعتدين ) ( ولا عدوان إلا على الظالمين)
“Sebagaimana juga tidak diperbolehkan bagi pemerintah untuk mengekang kebebasan rakyatnya dalam mengekspresikan aspirasi mereka dengan menggunakan kekerasan tanpa alasan yang benar. Atau menyakiti orang yang berdemonstrasi tersebut.”

“Begitu pula tidak diperbolehkan bagi mereka yang berdemonstrasi untuk saling menyakiti diantara mereka. Ataupun menghujat pihak pemerintah. Sebagaimana firman Alloh SWT ; (“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” QS. 2 : 19). ("Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang orang yang zalim” QS. 2 : 193).

ونقول للذي خرج ثم تسبب في إظهار البغضاء والشحناء وسب أحدا من الذين لم يخرجوا واتهمهم في دينهم على غير بينة، ليتك لم تخرج وحفظت المسلمين من هذا الشر الذي تسببت فيه
“Dan kami sampaikan kepada mereka yang keluar berdemonstrasi, apabila demontrasi tersebut menimbulkan kebencian dan permusuhan diantara sesama umat Islam, serta memunculkan cacian terhadap orang yang tidak berdemonstrasi dan berprasangka buruk terhadap agama mereka tanpa bukti nyata, maka lebih baik bagi kalian untuk tidak keluar berdemonstrasi demi menjaga kebaikan kaum Muslimin sehingga tidak menimbulkan keburukan dan penistaan.

ونقول لمن لم يخرج ثم أخذ يسب الخارجين وتسبب في فرقة وشتات أو مضاربة، ليتك خرجت ولم تَسُبَّ أحدا ولم تُسَبِّب هذه المشكلة
“Kami sampaikan kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi apabila mereka mencaci orang-orang yang berdemonstrasi sehingga menimbulkan permusuhan, perpecahan dan pertengkaran (diantara kaum Muslimin), maka lebih baik bagi kalian untuk turut berdemonstrasi tanpa mencaci orang lain dan tidak menimbulkan dampak buruk.”

ونقول لمن خرج ومضى في طريق السلم ولم يبعث شقاقا ولا اعتداءا لك اجتهادك و نيتك أمرها إلى الله تبارك و تعالى
Dan kami sampaikan kepada mereka yang turut berdemonstrasi dengan cara yang santun dan damai serta tidak menimbulkan permusuhan dan penistaan, “Bagimu ijtihadmu dan niatmu, dan semua itu kembalinya kepada Allah SWT.”

ونقول للذي لم يخرج ولم يتسبب في سب ولا شتم ولا إحداث شق بين المسلمين أصبتَ وأنت أقرب إلى السلامة فلا تترك حسن الدعاء والتضرع في صلاح البلاد والعباد وإذا جاء دورك في انتخاب أو غيره فاحذر أن تنتخب إلا من يتقي الله وإن صوتك أمانة
Kami sampaikan pula kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi dan tidak menjadi sebab timbulnya cacian, celaan dan perpecahan antara umat muslim, “Perbuatanmu sudah benar dan engkau lebih dekat dengan keselamatan. Jangan lupa berdoa dengan penuh harap dan bersimpuh dihadapan Allah memohon kebaikan bagi umat dan negeri ini. “
“Dan apabila telah datang giliranmu untuk memilih pemimpin, hendaklah engkau tidak memilih pemimpin kecuali orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Sebab hak pilihmu adalah amanat. “

فإن بدا لك في المرشحين من تعلم أنه يتقي الله تبارك وتعالى فدونك وهو. وإن التبس الأمر عليك فارجع إلى من تثق به من أهل علم الخشية والخوف من الله الذين لا غرض لهم في الدنيا لتنظر أهون الشرين أو من هو أقرب إلى مصلحة الناس فإن التبس الأمر عليك فاعتزل الكل.
هذا الذي فهمناه من هدي هذا المصطفى وهدي الصحابة والتابعين

“Apabila tampak bagimu bahwa diantara para kandidat ada orang yang bertakwa kepada Allah maka pilihlah dia.”
“Namun apabila engkau ragu, maka mintalah pendapat kepada orang yang engkau percayai dari orang-orang yang berilmu dan punya rasa takut kepada Allah, yang tidak memiliki sedikitpun kepentingan duniawi, agar ia bisa menunjukkan kepada kalian mana perkara yang lebih ringan diantara dua hal yang buruk tersebut, atau siapa yang lebih bermanfaat untuk kepentingan manusia. Namun jika masih samar bagimu hal itu maka tinggalkanlah semuanya.”
“Inilah yang kami fahami dari ajaran Rasulullah, sahabat dan para tabi’in."
ولا ينتظر منا أحد من الحكومات ولا من الأحزاب ولا غيرهم من بقية الشعب أن ندعو إليهم فإن علينا العهد أن لا ندعو إلا إلى الله.
“Dan kepada pemerintah, partai maupun rakyat manapun, janganlah kalian
menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Karena kami telah memiliki komitmen untuk tidak mengajak manusia kecuali kepada Allah semata. “

ونخاف أن يسود الوجه إذا خرجت كلمة نريد بها رضاء حكومة أو أحزاب أو شعب دون رضى الرب جل جلاله نخاف أن يسود بها الوجه يوم القيامة.
“Kami takut bahwa wajah kami akan dihitamkan apabila keluar ucapan dari kami yang bertujuan untuk mencari ridho pemerintah, partai atau golongan manapun dan bukan ridho Allah. Sekali lagi, kami takut akan dihitamkan wajah kami kelak di hari kiamat.”

وهذا سبيل قدوتنا ونبينا {قل هذه سبيلي أدعو إلى الله}. فندعو إلى الله جميع الأحزاب والحكومات والشعوب. بل نقول للموجودين من غير المسلمين، حكموا العقل والفطرة ولا يؤثِر أحدكم مصلحة شخص على مصلحة عموم البلاد. فإنه إذا تصرف هكذا في وقت فلا بد أن يأتيه وقت ينقلب الأمر عليه وينعكس الحال فمهما رغبت في الدنيا وطمعت في كسبها فلا تجعلها سببا لإيذاء الآخرين وإيقاع الضر بالعموم.
Dan inilah jalan panutan kami, Nabi kami Muhammad SAW. (“Katakanlah inilah jalanku, aku mengajak manusia kepada Allah.” QS. 12 : 108)
“Kami mengajak semua partai dan semua pemerintahan dan rakyat hanya kepada Allah. “

Bahkan kami sampaikan kepada orang-orang yang non muslim : “Gunakan akal dan fitrah kalian, dan janganlah kalian mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bangsa dan negara. Karena sesungguhnya bila kamu bertindak demikian maka akan datang suatu masa dimana keadaan akan berbalik. Dan kondisi akan terbalik. Seandainyapun kamu sangat menginginkan dunia, dan tamak dalam meraihnya, maka jangan sampai menyebabkan orang lain tersakiti dan menimbulkan dampak negatif pada masyarakat banyak.”

ونقول أنت عائش في بلد الأغلبية فيه مسلمون من قرون ولك الشرف أن تعيش بين المسلمين عقلت أو لم تعقل فراجع نفسك في الحساب.
وأما إذا أردت مغالبة الكثرة وذلة أهل الإيمان بالله فلا بد أن يذلك الذي آمنوا به في الدنيا قبل الآخرة.

“Kami sampaikan bahwasannya kalian (non muslim) hidup di negeri yang mayoritas muslim semenjak berabad lalu. Dan ini adalah suatu kehormatan bagi kalian hidup di antara mereka, baik kalian sadari maupun tidak. Maka hendaklah kalian melakukan introspeksi diri.”

“Dan apabila kalian orang-orang kafir berusaha mengalahkan yang mayoritas, yaitu Islam, dan merendahkan orang-orang yang beriman, maka kalian pasti akan dihinakan oleh Allah di dunia ini sebelum di akhirat.”

وهذه مهمة أهل الدين أن يدعو الكل إلى رب العالمين. وليس العلماء بضائع تشترى بقليل ولا كثير.

Dan ini adalah tugas tokoh agama untuk mengajak semua kalangan kepada Allah semata, dan Ulama bukanlah barang dagangan yang bisa dibeli dengan harga murah ataupun mahal.

وجاء بعض السلاطين تائبا من سلطنته إلى الإمام الحسين ابن الشيخ أبي بكر بن سالم يقول ضع من تشاء في السلطنة وأنا تبت إلى الله لأغنم باقي عمري. فقال لو كانت السلطنة والإمارة وسلطة الدنيا تصلح للدواب ما ارتضيتها لدابَّتي.

Dahulu sebagian pejabat pemerintahan datang kepada Imam Husein Bin Syekh Abi Bakar bin Salim dalam keadaan bertaubat seraya berkata : "Angkatlah siapapun orang yang engkau inginkan untuk memegang jabatan ini. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah agar aku mendapatkan anugerah dalam sisa umurku." Beliau menjawab : "Apabila pemerintahan dan jabatan di dunia layak untuk diemban oleh hewan, niscaya aku tidak ridho diemban oleh hewan yang aku miliki."

من حمل خلافة الوحي وخلافة نور النبوة أيغترُّ بهذا الحكم الظاهري ؟
فاغنموا بركة المجلس ووجهة قلوبكم إلى من جمعكم حتى لا ينصرف أحدكم إلا وهو يريد وجهه.

“Apakah manusia pengemban amanah wahyu dan amanah cahaya kenabian akan tertipu oleh jabatan duniawi semacam ini ?”
Maka manfaatkanlah oleh kalian keberkahan majelis ini dan tujukkanlah hati kalian kepada Dzat yang telah mengumpulkan kalian, sehingga tidaklah seseorang dari kalian pulang kecuali hanya mengharapkan ridha Allah SWT.”

توجهنا إليك متذللين بين يديك جنب إندونسيا وأهلها الفتن والبلايا واجعل النصر فيها للحق والهدى وسنة المصطفى وانشر بأهلها الدين في مشارق الأرض ومغاربها وادفع عنا شر أهل الهوى واجعل هوانا تبعا لما جاء به نبيك.

“Dan kami menghadap kepada-Mu, Ya Allah, dalam keadaan merendahkan diri kami untuk urusan negeri Indonesia ini dan penduduknya, dari fitnah-fitnah dan musibah.”

“Berikanlah kepada mereka kemenangan dalam menjunjung kebenaran, petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW dan sebarkanlah agama Islam kepada semua penduduk negeri baik di timur maupun di barat, dan jauhkanlah kami dari keburukan orang-orang yang penuh hawa nafsu. Jadikan hawa nafsu kami mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi-Mu.”

ومن أراد أن ينقل كلامنا في هذا الموضوع فلينقله بكامله. فإن أهل الهوى يلعبون بكلام العلماء وبكلام الله ويحذفون هذا ويأتون بهذا. ليصوروهم بالصورة التي يريدونها في تحقيق أغراضهم.

“Barang siapa yang ingin menukil (mengutip) pernyataan kami tentang hal ini , hendaknya ia menukilnya dengan lengkap.”
“Sebab orang-orang yang dikuasai hawa nafsu senantiasa memelintir ucapan para Ulama - bahkan (memelintir) firman Allah - dengan menghapus sebagian dan menambah sebagian yang lain. Tidak lain untuk menciptakan gambaran sesuai keinginan mereka demi mewujudkan tujuan mereka.”

ونقول للجميع لا تنتظروا منا أن ندعو إليكم ولكن انتظروا منا أن ندعوكم إلى الله وندعوا الله لكم وكلنا عبيده فقراء إليه وإليه مرجعنا
(إن الينا إيابهم ثم إن علينا حسابهم)

“Kami sampaikan kepada semua, janganlah menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kalian. Akan tetapi, nantikanlah kami untuk mengajak kalian semua kepada Allah.”
“Dan kami mendoakan kalian s emua kepada Allah.”
“Dan kami mendoakan kalian semua. Kita semua adalah hamba Allah, sangat butuh kepada-Nya, dan hanya kepada Allah kita kembali.”
(“Sesungguhnya hanya kepada Kami mereka kembali, kemudian Kami yang akan menghisab mereka.” QS. 88 : 26)

Diterjemahkan dan edarkan resmi oleh Majelis Al-Wafa' bi 'Ahdillah ( Perkumpulan Alumni Santri Darul Musthofa)


Oleh : Al Habib Muhammad Husein Al Habsyi

Pengumuman


*PENGUMUMAN*

*Mulai Hari ini Senin tarif group naik.....*

Nyimak Rp   = 5.000.
Komen  Rp  = gratis
Pasang iklan Rp = 10.000
Kirim gambar makanan (ga bagi2) denda 10.000
Tersinggung Denda Rp 15.000..
Menyinggung perasaan
Denda Rp 15.000..

Ket:
Belum termasuk PPN 10%

*Keluar dari group hrs ada keterangan RT/RW..*

☕☕🙃🙃

Sunnah sunnah 10 muharram



Sunnah Sunnah 10 Muharram

" Sunnah Para Salafus Solehin pada 10 Muharram membaca Surah Al Ikhlas 1000 kali. Mudah mudahan kita yang beramal ini sama sama mendapat Rahmat Allah سبحانه وتعالى.

Disunnahkan juga kepada kita pada 10 Muharram mengembirakan kanak kanak. Berilah kepada mereka duit atau coklat asalkan mereka gembira. Kerana inilah ajaran Para Salafus Solehin رضي الله عنهم وأرضاهم. Barangsiapa yang mengembirakan kanak kanak pada Hari 'Asyura, Allah سبحانه وتعالى akan mengembirakannya sepanjang tahun ini.

Bergembiralah pada Hari 'Asyura kerana perjuangan Anbia kita dulu. Kalau malam tadi kita semua mimpi Rasulullah صلى الله عليه واله وصحبه وسلم, dan Rasulullah صلى الله عليه واله وصحبه وسلم berkata kepada kita, kalau kamu mati esok aku akan menunggu kamu di dalam Syurga. Kalau macam tu kita semua nak mati cepat, sebab kita sudah dapat berita yang gembira dan sangat mulia disisi Allah سبحانه وتعالى.

Sunnah pada Hari 'Asyura kita Bersedeqah. Bila Bersedeqah niatlah semoga Allah سبحانه وتعالى murahkan rezeki kamu sepanjang tahun ini, semoga Allah سبحانه وتعالى memelihara rezeki kamu dan umur kamu. Keluarkanlah sedeqah untuk dirimu sendiri, untuk anak anak kamu yang belum baligh dan yang sudah baligh, yang belum kerja dan yang sudah kerja. Mudah mudahan kita mendapat Keridhaan dan Rahmat Allah سبحانه وتعالى Amin .


Kita juga bertawassul kepada Arwah Syuhada yang wafat pada Hari Tasu'a dan Hari 'Asyura, semoga Allah matikan kita atas Husnul Khotimah, mudah mudahan setelah kita wafat kita bertemu dengan mereka InshaAllah bersama Rasulullah صلى الله عليه واله وصحبه وسلم, bersama Saidina Hasan ,Saidina Husain dan bersama Saidina Ali Bin Abi Tolib  di dalam Firdausil A'la. Amin Allahumma Amin

Di Dalam Hadith yang Masyhur, tidak ada satu Nabi melainkan dia berpuasa pada Hari 'Asyura. Kenapa Para Anbia berpuasa pada hari 'Asyura? kerana setiap Nabi ini mempunyai satu anugerah daripada Allah سبحانه وتعالى pada hari yang sama.

Sepertimana Allah سبحانه وتعالى telah menyelamatkan Saidina Nuh عليه السلام dan kaumnya pada Hari 'Asyura, Allah سبحانه وتعالى menyelamatkan Nabi Musa عليه السلام dan bani israel pada Hari 'Asyura. Allah سبحانه وتعالى menyelamatkan Nabi Ismail عليه السلام daripada pisau ayahnya pada Hari 'Asyura. Allah سبحانه وتعالى Ampunkan dosa dosa Nabi Adam عليه السلام pada Hari 'Asyura. Banyak lagi kelebihan dan cerita tentang Anbia tapi ini antaranya sahaja.

Daripada cerita Saidina Nuh عليه السلام dan kaumnya , Sebenarnya sudah agak lama mereka berada di atas kapal sehingga makanan mereka semua sudah habis. Hari itu mereka mengadu kepada Saidina Nuh عليه السلام, Wahai Nabiyullah makanan kita sudah habis, tidak ada apa apa lagi melainkan yang berbaki sedikit sahaja.

Kemudian Saidina Nuh berkata, apa sahaja yang berbaki pada kamu itu kumpulkan dan bawalah ke sini. Ada yang bawa kacang, ada yang bawa gula, kismis , roti ,daging dan macam macam. Kemudian Saidina Nuh عليه السلام meletakkan semua makanan yang terkumpul itu ke dalam periuk yang besar dan masaknya.

Sehingga hari ini, macam macam yang ada di dalam bubur 'Asyura. Maknanya kita sudah menghidupkan sunnah Anbia. Ujian Nabi Nuh dan kaumnya ketika itu sangat besar, yang penting bagaimana kita mengambil pengajaran daripada perbuatan tersebut. Kebiasaannya bila buat bubur 'Asyura bukan secara individu, tapi secara Jema'ah (ramai ramai). Bila dah ramai ramai maka wujudlah Silatur Rahim, kasih sayang antara mereka, bantu membantu, MashaAllah.Maknanya telah menjalankan banyak perkara yang baik.

Inilah sebenarnya Sunnah Nabi Nuh عليه السلام. Bila seseorang menghidupkan satu sunnah Anbia, dia telah mengembirakan hati Rasulullah صلى الله عليه واله وصحبه وسلم. Walaupun tidak ada asal usul seperti cerita bubur 'Asyura itu, bukan satu masalah pun, bukan bid'ah, bahkan tidak ada unsur syirik.

Atau membaca Surah Al Ikhlas 1000 kali, apa masalahnya? jika baca 3 kali daripada Surah Al Ikhlas seakan akan membaca 1 Khatmah (Khatam Quran). Inilah apabila seseorang itu sudah rasa kemanisan dan kemuliaan sunnah Rasulullah صلى الله عليه واله وصحبه وسلم.

Jangan lupa juga kepada arwah yang sudah meninggal, ibubapa, pakcik makcik dan sahabat yang telah meninggal, ingatlah mereka. Sebab kita akan mati sepertimana mereka mati. Kita juga perlu kepada orang untuk ingat kita ,yang mengeluarkan sedeqah untuk kita, hantar hadiah kepada kita sesudah kita mati, jagalah sunnah ini.

InshaaAllah setelah seseorang itu mati dia akan dapat apa yang dia buat semasa dia hidup.  InshaAllah semoga Allah سبحانه وتعالى jadikan kita dikalangan mereka yang sentiasa mengembirakan hati Nabi Muhammad صلى الله عليه واله وصحبه وسلم, yang sentiasa beramal dengan sunnah Rasulullah صلى الله عليه واله وص وسلم, yang sentiasa melakukan perkara yang Diridhai oleh Allah dan kekasih Nya Nabi صلى الله عليه واله وصحبه وسلم zahir dan batin, dunia Akhirah. Amin Allahumma amiin "

Murobbi Sheikh Abdullah Bin Muhammad Bin Salim Al Jahaf حفظه الله تعالى


Untuk Pembela Kafir



*BACA INI, HAI PEMBELA KAFIR*

Suatu ketika seorang ulama yang masyhur, yaitu al-Imam al-Qadly Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani yang menjabat sebagai Qadhy (Hakim) di Lebanon dihadapkan pada suatu kasus pembunuhan.

Saat persidangan berlangsung, didatangkanlah pemuda yang menjadi tersangka pembunuhan.

Terjadi dialog antara Syekh Yusuf An-Nabhani selaku Qadhy dengan pemuda tersebut.

Syekh Yusuf:
_Apa betul kamu telah melakukan pembunuhan?_

Si pemuda:
_Iya, betul...Saya telah membunuh seseorang, wahai Syekh..._

Syekh Yusuf:
_Tolong dijelaskan apa motif dari pembunuhanmu itu, hai anak muda?_

Si pemuda menjawab dg terbata2:
_Orang itu...telah menghina Rasulullah SAW...scr terang-terangan....Saya tidak sanggup lagi menahan amarahku terhadap orang-orang yang mencaci Rasulullah SAW di hadapanku...Maka aku membunuhnya..._

Syekh Yusuf diam sejenak...lalu bertanya lagi:
_Tangan yang mana uang kau gunakan untuk membunuh orang itu...kanan atau kiri?_

Dijawab oleh pemuda itu:
_Tangan kananku ini...wahai Syekh..._

Lalu tiba-tiba Syekh Yusuf An-Nabhani turun dari singgasana Hakim menuju ke arah pemuda tadi. Meraih tangan kanannya lalu  menciumnya berkali-kali seraya berkata:
_Tangan Ini kelak yang akan membawamu ke sorga...._
_Wahai hadirin sekalian..._
_Saksikanlah, mulai hari Ini saya mengundurkan diri dari jabatanku selaku Qadhy di sini, Karena saya tidak akan pernah sanggup menghukum seseorang yang telah membunuh yang disebabkan membela kehormatan Rasulullah SAW...!!_

*Demikian cinta dan hormatnya Syekh Yusuf An-Nabhani Kepada Rasulullah SAW dan agamanya...*

Berbeda dengan "ulama-ulama" sekarang, meski belajarnya sampai ke ujung dunia, dg sederet gelar yg dibanggakan n dipamerkan di depan umum, tapi sibuk membela orang kafir meski telah jelas-jelas melecehkan ayat suci al-Qur'an n merendahkan para ulama. Bahkan ada anak kemarin sore yg tega menghujat n memelototi ulama sepuh dg lagak sok pinter, padahal kami tahu ilmunya br seujung kuku.
Bertaubatlah sahabat, selagi msh ada kesempatan. Jngn beri kami kesempatan menyaksikan anda *KUWALAT* n dipermalukan olh ALLAH SWT YANG PUNYA AL-QUR'AN.

(Disadur dr copas group)

NASIHAT HB.UMAR BIN HAFIDZ ketika di Malaysia


NASIHAT HB.UMAR BIN HAFIDZ KEMARIN KETIKA DI MALAYSIA.

لا تحمل هم الدنيا فإنها لله ، ولاتحمل همَّ الرزق فإنه من الله ، ولاتحمل هم المستقبل فإنه بيد الله .. فقط احمل همًا واحدًا : كيف ترضي الله
"Janganlah kamu menanggung kebingungan dunia karena itu urusan Allah, Janganlah kamu menanggung kebingungan rizki karena itu dari Allah, Janganlah kamu menanggung kebingungan masa depan karena itu kekuasaan Allah.
Yang harus kamu tanggung adalah satu kebingungan, yaitu Bagaimana Allah SWT Ridho kepadamu....والله اعلم

Nasehat Habib Umar bin Hafidh di Khaul Syekh Abu Bakar bin Salim

sedikit nasehat Hb Umar bin Hafidh di Khaul Syekh Abu Bakar bin Salim:
Sesungguhnya perkumpulan ini kelak akan kembali dikumpulkan di hari kiamat, namun bersama siapa kita nanti?  Bersama barisan siapa nanti? Siapa imam kita? Allah SWT berfirman . يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
(Ingatlah) suatu hari (nanti) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya
Celakalah orang yang hidup di duniia sementara imamnya adalah hawa nafsunya.

Barang siapa jika melihat istrinya atau anaknya dengan make up berhias kemudian tidak peduli dengan hal tersebut, dan masih bisa tertawa , apakah perlu Jibril turun memberi nasihat kepadanya? Atau orang tua terdahulu bangkit dari kubur lalu memberi nasihat kepadanya? Allah pencipta langit dan bumi telah mengamanati hal tersebut kepada kalian. Sabda AlMusthofa SAW "Setiap kalian adalah pemipmpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya" (istri-istri kalian adalah amanat kalian yg harus dipertanggung jawabkan)
Berapa banyak rumah-rumah Umat Islam yg isinya sudah jauh dari sunnah2 Nabi,
Sesungguhnya tangisan hari kiamat adalah tangisan yang tidak bermanfaat, tidak dikasihani. Ada tangisan yang bermanfaat , yaitu tangisan di dunia, karena takut kepada Allah, nangis karena benar- benar mengenal Allah SWT

Mutiara Nasehat al-Habib Umar bin Hafidz
1. Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah

2. Barang siapa Semakin mengenal kepada allah niscaya akan semakin takut.
3. Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barang siapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.
4. Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.
5. Barang siapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.

6. Kedekatan seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini.
7. Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.
8. Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.
9. Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.
10. Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.
11. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.
12. Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian) , lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali.
13. Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW merupakan permulaan untuk fana pada Allah (lupa selain Allah)
14. Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.

Fenomena hari asyuro




FENOMENA HARI ASYURA

(Uraian singkat yang disampaikan oleh Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf)

Hari Asyura adalah hari ke-10 dalam bulan Muharam.
Hari ini juga merupakan hari dimana Sayyidina Husain Radhiyallahu ‘anhu
yang merupakan cucu tercinta Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam
dibunuh secara keji.
Sebagian umat Islam menjadikan hari tersebut sebagai hari untuk berkabung, melarang keluarga dan anak-anak mereka untuk bersenang-senang.
Bahkan Imam Abdullah Al Haddad yang merupakan Imam Ahlu sunnah, menyatakan bahwa Asyura merupakan hari sedih sebagaimana kalamnya
di kitab "Tastbitul Fuad" :

واما عاشوراء فانما هو يوم حزن لا فرح فيه ، من ان قتل حسين كان فيه

"Adapun Asyura’ maka hari itu hanya menjadi hari sedih dan
  tidak ada kebahagian di dalamnya jika (mengingat) terbunuh
  Sayyidina Husein Radhiyallahu ‘anhu di hari itu."

Nah sekarang apakah kita dibenarkan untuk menjadikannya
sebagai hari berkabung bagi Umat Islam ?

Diriwayatkan dalam suatu hadits :

قالت أم سلمة كان النبي صلى الله عليه وسلم نائما في بيتي فجاء حسين يدرج ، قالت :
فقعدت على الباب فأمسكته مخافة أن يدخل فيوقظه ،
قالت : ثم غفلت في شيء فدب فدخل فقعد على بطنه ،
قالت : فسمعت نحيب رسول الله صلى الله عليه وسلم فجئت فقلت :
يا رسول الله والله ما علمت به ؟ فقال :
« إنما جاءني جبريل عليه السلام وهو على بطني قاعد ، فقال لي أتحبه ؟ فقلت :
نعم قال : إن أمتك ستقتله ألا أريك التربة التي يقتل بها ؟ قال :
فقلت : بلى قال : فضرب بجناحه فأتاني بهذه التربة»قالت :
فإذا في يده تربة حمراء ، وهو يبكي ويقول :
« يا ليت شعري من يقتلك بعدي ؟»

Berkata Umi Salamah,
sewaktu Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam tidur ada di rumahku,
tiba-tiba Husein Radhiyallahu ‘anhu hendak masuk,
maka aku (Umi Salamah) duduk didepan pintu mencegahnya masuk
karena khawatir membangunkan Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam.
Umi Salamah berkata :
“ kemudian aku lupa akan sesuatu sehingga Husein Radhiyallahu ‘anhu        merangkak masuk dan duduk di atas perut
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam.
Lalu aku mendengar rintihan Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam,
akupun mendatangi-Nya dan bertanya :
“ apa yang engkau ketahui sehingga engkau merintih seperti itu “.
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam menjawab :
“ Jibril datang kepada-Ku ketika Husein Radhiyallahu ‘anhu ada di atas perutku seraya berkata kepada-Ku :
“ apa Engkau mencintai-Nya (Husein ) ?,
maka akupun menjawab “ ya, Aku mencintai-Nya “,
lalu Jibril berkata “
sesungguhnya dari umat-Mu ada yang akan membunuh-Nya (Husein),
maukah Engkau aku tunjukkan tanah tempat pembunuhan-Nya ?,
maka Akupun menjawab “ ya “,
maka Jibrilpun mengepakkan sayapnya lalu memberikan kepadaku tanah ini “.
Umi salamah berkata :
“ Maka nampak pada tangan Rasulullah tanah merah,
  dan Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam menangis seraya berkata :
“ siapakah yang akan membunuhmu (wahai Husein) sepeninggal-Ku ?”.
(HR Ahmad)
(1)

Sebagian umat islam menjadikan hari itu sebagai hari berkabung
atas kematian Sayyidina Husein Radhiyallahu ‘anhu,
karena dalam hadits di atas disebutkan bahwa
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun menangisi
Sayidina Husain Radhiyallahu ‘anhu.
Tidak cukup dengan hanya berkabung,
sebagian mereka bahkan menambahkan ratapan-ratapan
sambil menyakiti diri sebagai bukti keprihatinan dan
kecintaan kepada Sayyidina Husein Radhiyallahu ‘anhu.

Perbuatan seperti itu tentu tidak benar.
Karena Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam tidak pernah menganjurkan umatnya untuk berbuat seperti itu, begitu juga halnya dengan Ahlil Bait
dan para salaf, bahkan Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam melarang umatnya untuk meratap dan menyakiti diri sendiri karena kematian seseorang sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.

Diriwayatkan dalam hadits shahih :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ

“Bukanlah termasuk golonganku, orang yang memukul-mukul pipi-pipinya (karena kematian seseorang), dan merobek pakaian-pakaiannya
serta menjerit sebagaimana orang-orang jahiliyah “
(Mutafaq Alaih)
(2)

Larangan untuk meratap,
menampar pipi,
merobek pakaian, atau
memukul tangan ke paha karena kesedihan juga dapat kita ketemukan dalam kitab-kitab syiah.
Asyaikh kulani dalam Al Kafi meriwayatkan  hadits dari Imam Ja`far Ashadiq  :

لا ينبغي الصياح على الميت ولا شق الثياب.

“Meratapi dan merobek pakaian karena kematian
 merupakan perbuatan yang tidak semestinya”

Dalam riwayat lain Al Kulani meriwayatkan :

 ضربالرجل يده على فخذه عند المصيبة إحباط لاجره

“Seorang yang memukulkan tangan ke pahanya karena musibah dapat mengugurkan pahalanya”
(3)

Begitu juga yang diriwayatkan dari Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu,
ketika Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam wafat, beliau berkata :

ولولا أنك أمرت بالصبر ونهيت عن الجزع لأنفدنا عليك ماء الشؤون

“Seandainya Bukan karena engkau telah memerintahkan untuk bersabar dan melarang untuk berkeluh kesah, tentu kami akan habiskan sumber air mata kami “
(4)

Perhatikan bagaimana Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu menahan kesedihannya meskipun mendapatkan musibah yang demikian besar dengan wafatnya Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam.

Sedangkan mengenai menangisnya Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam ketika mendengar khabar dari malaikat Jibril
bahwa Imam Husain Radhiyallahu ‘anhu akan dibunuh,
hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk memperingatinya sebagai hari berkabung, karena Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam
juga menangis ketika meninggalnya :
Ibrahim putra beliau,
Khodijah istri beliau,
Abi Tholib paman beliau dan
Jakfar Atthayyar sepupu beliau,
juga anak dari Zaenab putri beliau dan masih banyak yang lainnya
(5).

Beliau juga tidak pernah mengadakan hari berkabung untuk kematian
Nabi Zakariya Alaihis Salam dan Yahya Alaihis Salam
yang juga dibunuh dengan cara dzalim.
Seandainya ada hari berkabung dalam Islam tentunya hari wafatnya
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam
lebih layak untuk dijadikan hari berkabung.

Sedangkan perkataan Al Habib Abdullah Al Haddad mengenai hari Asyura` secara lengkap adalah :

واما عاشوراء فانما هو يوم حزن لا فرح فيه ،
من ان قتل حسين كان فيه ، ولم يصح فيه اكثر من انه يصام ويوسع فيه على العيال ،
ولكنه في نفسه يوم فاضل.

Adapun Asyura’ maka hari itu hanya menjadi menjadi hari sedih
dan tidak ada kebahagian di dalamnya jika karena (mengingat) terbunuh Sayyidina Husein Radhiyallahu ‘anhu di hari itu.
Namun tidak dibenarkan pada hari itu melakukan ritual yang lain melebihi dari berpuasa dan tausi’ah (memberi belanja lebih) pada keluarga karena pada dasarnya hari itu sendiri adalah hari yang utama “
(6)

Perhatikanlah bagaimana Habib Abdullah Alhaddad menggunakan kata “انما” yang dalam bahasa arab bermakna Hasr(pembatasan).
Dengan kata lain Imam Abdullah Al haddad menyatakan bahwa hari Asyura
pada dasarnya adalah hari yang mulia,
karena banyak terjadi peristiwa-peristiwa agung di dalamnya.
Akan tetapi hari asyura dapat membuat kita sedih hanya jika kita mengingat terjadinya pembunuhan Sayidina Husain Radhiyallahu ‘anhu disitu,
selain itu, hari Asyura adalah hari yang patut diagungkan,
akan tetapi tentu saja pengagungan itu harus sesuai dengan syariat,
oleh karena itu Imam Abdullah Alhaddad tidak membenarkan ritual-ritual
yang tidak memiliki dasar Syariat.

Maka,
Janganlah kita melakukan perbuatan yang tidak diri dhoi oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala di hari yang mulia itu,
apalagi dengan mengatas-namakan cinta kepada Ahlil bait.
Justru seharusnya kita meningkatkan ibadah di hari itu sesuai dengan
apa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu `alaihi Wa Sallam .
Inilah  yang diserukan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam juga ahlil bait.

Wallahua'lam..

Semoga bermanfaat..
Silahkan share
------------------------------

Referensi:

1.     Musnad Imam Ahmad, juz 3 hal 242

2.     Shohih bukhori, juz 1 hal 435

3.     Alkafi, Syeih Alkulaini, juz 3 hal 225

4.     Nahjul balaghoh, juz 2 hal 228

5.     Shohih bukhori, juz 5 hal 157

6.     Tatsbitul Fu’ad, halaman 223

Belajar toleransi pada muslimin



*BELAJAR-LAH TOLERANSI PADA MUSLIMIN*

*ABU HASAN ~313*

Pernahkah anda mendengar seorang muslim merusak kitab suci agama lain?
Adakah kaum terpelajar muslim ustadz, kyai, ilmuan merubah, menambah atau mengurangi INJIL?
Pernahkah muslimin membikin anecdote tentang ajaran agama lain? Mengolok-olok ajaran lain dengan film?

 Namun berapa kali kita melihat orang merobek alquran mengotori dgn kotoran,  mengencinginya seperti yang terjadi di Guantanamo. Merubah menambah dan mengurangi agar kitab suci ini tidak dianggap sakral.
Nabi yg kita junjung tinggi dan selalu kita puji mereka olok-olok dgn film dan karikatur. Dan pelakunya bukan orang bodoh tapi para pendeta. Beberapa kali para pendeta mengerahkan pengikutnya utk membakar alquran?

Alhamdulillah segala tindakan bodoh itu tidak pernah kita balas dengan dengan kebodohan juga. Bangga rasanya menjadi umat Rasulullah SAW sekalipun media sekuler selalu memojokkan kita.

Ketika alquran dianggap membodohi umat oleh pejabat yg  amoral, maka seluruh umat Islam menuntut hak agar pelakunya dihukum menurut hukum yg berlaku di negeri ini tidak lebih. Tidak ada intimidasi pada agama lain oleh muslimin, demo berjalan tertip tanpa menggangku ras tertentu.

Siapa yg harus belajar toleransi? Siapa pemicu kegaduhan ini? Siapa yang memproduksi sandal dengan lafaz Allah? Siapa yang sok tau dan menafsirkan kitab suci agama lain?
Mengapa Islam yg dizalimi dan kita yg pula yg dituduh intolerance?

*كثرة الضغط يورث الانفجار*

*Terlalu sering ditekan akan mengakibatkan ledakan yang dahsyat.*


Di tulis oleh Alhabib muhammad vad aq Jakarta ( murid senior habib zein bin smith )

Pendaftaran ODOJ



*Dibuka pendaftaran jadi member ODOJ*

*Terbuka utk ikhwan dan akhwat*

_Silahkan ajak ibu, bapak, paman, tante, sepupu, kakak, adek, kawan kawan, serta yang lainnya_

_Masa dinas *sampai akhir hayat*_

*Penempatan semua group ODOJ di Indonesia*

✨*_(Bantu Sebarkan Yah)_*✨

*SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI* 👇

https://chat.whatsapp.com/8FZdOkwasq6Kaf4xwjLc03

Jangan Sombong, karna kita semuanya itu serba orang lain

*Afwan ana share dari group tetangga* 👍

*SERBA ORANG LAIN*
“JANGAN SOMBONG “

Lahir: Dilakukan oleh *orang lain*
Nama: Diberikan oleh *orang lain*
Pendidikan: Diberikan *orang lain*
Gaji: Diberikan oleh *orang lain*
Kehormatan: Diberikan *orang lain*
Mandi pertama & terakhir:
Dilakukan oleh *orang lain*
Harta setelah meninggal :
Diambil, dinikmati *orang lain*
Pemakaman : Dilakukan *orang lain*

*Jadi yg kaya, jangan sombong /arogan yg miskin jangan minder.

Baca perkataan Steve Jobs pemilik kekayaan Rp. 67 Triliun (Forbes).

Kata2 terakhirnya menjelang maut menjemputnya:

Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, se-akan2 harta dan diriku tidak terpisahkan, karena hobiku adalah bekerja.

Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Sekarang aku menyadari,
seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku sehat, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yg aku bisa bawa adalah kasih Allah dan kebaikan2 yang aku sudah perbuat. Hanya penyertaan Allah yang bisa memberi kekuatan & tenang.

Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang lain yang bisa menggantikan sakitmu.

Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi..

Dikehidupan ini akan sampai kepada tujuan achir hidup. Bagaikan panggung pentaspun, tirai panggung akan tertutup & berakhir.

Yang patut kita hargai & sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, antara pasangan, anak dan kasih persahabatan antar-teman.
Yg paling harus dipelihara itu
hubungan kita dgn Allah.

*HARGAI SETIAP DETIK KEHIDUPAN UNTUK HAL2 BERMAKNA. ISI HIDUP DENGAN PERKARA2 YANG TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG*.

Sobahunnur wassurur 🌷 🙏

demo atau tidak?



*Pusat Informasi Aswaja*
Banyak pertanyaan kepada saya apakah saya
harus keluar untuk berdemo atau tidak? Dan sesungguhnya sumbernya, entah
mau berdemo atau tidak, selama hal tersebut yang tidak dilarang oleh Allah
Swt. dan selama tidak menimbulkan perpecahan bagi umat Islam, maka silakan
agar jangan sampai bertikai bagi yang berdemo dan yang tidak berdemo.
Hendaknya kaum Muslimin memahami bahwa kita mengagungkan agama Allah
dengan tidak mencaci berhala-berhalanya umat non-Muslim agar mereka tidak
balik mencaci Allah Swt.
Bagi yang keluar untuk berdemo, tidak boleh mencaci dan tidak boleh melanggar
aturan dan perintah agar tidak mengganggu yang lainnya. Sebagaimana
pemerintah tidak boleh melarang mereka yang berdemo dengan cara-cara yang
tidak benar, selama mereka berada di jalur yang sesuai syariat Allah Swt.
Silakan kalian berdemo tetapi jangan mencaci, jangan mendengki dan jangan
membenci, karena apabila dilakukan justeru membuat semakin runyam.
Begitupula orang yang tidak berdemo, tidak boleh mencela orang yang berdemo.
Kita berpesan pada mereka agar mereka berdemonstrasi yang damai, dengan
cara yang baik. Kita berpesan pada mereka yang tidak berdemonstrasi bahwa
mereka lebih mencari keamanan bagi dirinya, kedamaian bersama, dan jangan
lupa berdoa agar Islam tetap terjaga kemuliaannya hingga akhir nanti. Ini yang
kami pahami dari cara Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat serta tabi’in.
Kami tidak akan mengajak massa kepada partai manapun, sebab kami hanya
mengajak kepada Allah Swt. Kita takut wajah kita akan menjadi hitam jika
kami salah mengambil pilihan karena memilih orang yang tidak diridhai Allah
Swt. Kami mengajak kepada Allah kepada semua partai, semua pejabat
pemerintahan dan semua kaum Muslimin, untuk memakai akal sehat agar
menggunakan cara-cara yang baik.
Tugas para ulama untuk mengajak umat kepada Allah Swt. Ulama bukan
menjadi barang dagangan untuk memuluskan kepentingan pribadi atau
kelompoknya. Kalau seandainya para pemimpin negara itu pantas untuk menjadi
kendaraan menuju surganya Allah maka aku akan mengikutinya.
Arahkan hati kalian untuk menuju rahmat Allah Swt. Marilah kita bersama
menghadap kepada Allah Swt. Ya Allah jauhkanlah Indonesia dari segala
perpecahan dan musibah. Amiin. Ya Allah jadikanlah hawa nafsu kami ikut
kepada apa yang diinginkan oleh Allah Swt. Amin.
(Petikan taushiyah Habib Umar bin Hafidz di Masjid Istiqlal)