Tuesday, September 18, 2018

Renungan malam menjelang tidur

_Renungan malam menjelang tidur_

*DUNIA PASTI BERAKHIR*
.
*HIJRAH KEHIDUPAN*

Setiap 01 Muharram selain mengingatkan kita akan hijrahnya Rasululloh SAW dari Mekah ke Madinah, seharusnya kita juga ingat bahwa kita sendiri juga pasti akan berhijrah dari kehidupan alam dunia ini ke kehidupan alam akherat.

Karena sesungguhnya dunia bukan tempat tinggal permanen bagi manusia, akan tetapi sebagai tempat untuk MENINGGAL menuju alam kubur sebaga awal dari kehidupan permanen di akherat.

Artinya dunia ini hanya sementara, akhiratlah yang selamanya yang diawali dengan MATI /MENINGGAL DUNIA.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang berjiwa (pasti) akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran  185).

Orang kaya mati, orang miskin mati, rakyat mati, pejabat mati.

Kita baru FAHAM hakikat sesuatu kehidupan, ketika setelah KITA MENINGGALKANNYA.

Contoh :
Ketika kita di alam rahim kita diberikan mulut, padahal kita tidak tahu apa manfaat mulut untuk kita, karena kitapun tidak menggunakan mulut untuk makan. Kita mendapatkan pasokan makanan melalui plasenta.

Namun kita menerimanya sebagai pemberian dari Allah. Kita baru tahu manfaat mulut setelah meninggalkan alam rahim yakni di alam kehidupan ini, dan ternyata manfaat mulut itu untuk makan dan berbicara.

Kita diberi oleh Allah berupa tangan dan kaki ketika masih di alam rahim, padahal kita tidak menggunakan tangan untuk memegang dan tidak menggunakan kaki untuk berjalan ( Emangnya mau kemana..? ) Namun kita menerimanya sebagai Pemberian Allah. Karunia Allah. Anugerah dari Allah. Kita baru tahu manfaat semua itu ketika kita meninggalkan alam rahim. Yakni di alam dunia. Tangan banyak sekali manfaatnya. Kaki banyak sekali fungsinya dan gunanya. Tidakkah kita bersyukur.

Begitu juga, kita ini diperintahkan Alloh untuk beribadah ( sholat, zakat, shodaqoh, shoum, amar ma'ruf, beramal kebajikan ) kita baru akan tahu manfaat yang sesungguhnya dari amalan itu semua setelah kita meninggalkan dunia ini "DI AKHRAT"

Ketahuilah bahwa amalan kitalah yang akan menjadi teman yang menemani kita di alam kubur !

Nabi bersabda :

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ
“Suatu yang mengikuti mayat ada tiga, dua kembali pulang, dan satu ikut bersamanya…

يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
Ia dihantarkan keluarganya, hartanya dan amalnya, maka yang kembali pulang keluarganya dan hartanya; sedangkan yang tersisa (bersamanya, hanyalah) AMALnya.”
(HR. Bukhariy & Muslim)

Amalan shaalih adalah teman yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut :

إِنَّ الْمَيِّتَ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ حِينَ يُوَلُّونَ عَنْهُ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya mayat masih dapat mendengar suara sandalmu tatkala kamu meninggalkannya.

فَإِذَا كَانَ مُؤْمِنًا كَانَتِ الصَّلاةُ عِنْدَ رَأْسِهِ ، وَالزَّكَاةُ عَنْ يَمِينِهِ ، وَكَانَ الصِّيَامُ عَنْ يَسَارِهِ ، وَكَانَ فِعْلُ الْخَيْرَاتِ وَالصَّدَقَةُ وَالصِّلَةُ
وَالْمَعْرُوفُ وَالإِحْسَانُ إِلَى النَّاسِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ
Jika dia orang yang BERIMAN, maka SHALAT berada didekat kepalanya, ZAKAT disebelah kanannya, SHAUM disebelah kirinya, dan aneka amal kebajikan seperti SEDEKAH, SILATURRAHMI, KEMA’RUFAN dan IHSAN KEPADA MANUSIA (yaitu akhlaq yang mulia) didekat kedua kakinya.

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
Kemudian didatangkan malaikat (penyiksa kubur) dari arah kepalanya, maka shalat berkata ’Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya maka zakat berkata ’tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya maka puasa berkata ’tidak ada jalan dari arahku (untukmu)’

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ
kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya, maka aneka amal kebaikan, sedekah (sunnah), menyambung silaturahmi dan segala perbuatan ma’ruf, dan perbuatan baiknya kepada manusia berkata : ’tidak ada jalan dari arahku ( untukmu ). (HR. Ahmad).

Maka pada kesempatan masuk Muharram 1440 tahun ini mari kita memulai berhijrah dari berorientasi pada kehidupan dunia berhijrah pada berorirntasi pada kehidupan akherat, dengan memperbanyak ibadah pada semua aspek kehidupan ini untuk bekal pada kehidupan selanjutnya.
*والله أعلم بالصواب*