Ratib Alhaddad adalah senjata perang.
Zaman dulu para Sulthon (Raja/Presiden) kalo mau perang pasti yang
didatengin ulama. Kenapa? Karena ulama punya banyak massa. Jadi dia dateng
dg niat minta bala tentara. Di zaman itu ada seorang sulthon dateng ke Alhabib
Abdullah Alhaddad (shohibu ratib) dan mengutarakan keinginannya minta orang
buat bantuin perang. Tapi Habib Abdullah Alhaddad minta waktu buat berpikir.
Hari kemudian didatengin lagi tapi bukan anak murid yang dikasih, malah si
sulthon dikasih kertas beberapa lembar isi nya dzikir2 ratib. Sulthon pulang
dengan keadaan bingung, akhirnya dy suruh anak buah dan seluruh rakyat buat
baca ini dzikir ratib selama sebulan. Dan ketika perang, mereka pun meraih
kemenangan.
Kisah selanjutnya adalah Habib Sholeh Alaydrus (Sholeh rotan) dari Poso (saat
itu sedang berkecamuk perang dimana muslimin dibantai karena minoritas).
Kenapa disebut Habib Sholeh rotan? Karena beliau selalu membawa rotan, rotan
bukan rotan biasa, rotan yang kalau dipakai memukul orang tuh orang langsung
mati, bahkan dari jauh belum kena dipukul bisa langsung mati. Sampai ini rotan
direbut kaum musuh diperiksa dan dibelah, ternyata ga ada apa2, hanya rotan
biasanya bentuknya. Habib Sholeh bilang "ini rotan ga ane isi senjata apa2,
ane cuma isi rotan ane pake Ratib Alhaddad". Setiap hari beliau dan laskarnya
selalu mengamalkan Ratib Alhaddad.
Kisah Alhabib Muksin Alathos, beliau wali di zamannya yang sangat disegani
bahkan oleh orang-orang Belanda. Kalau beliau lagi duduk di depan rumah, ada
noni Belanda mau lewat dari jauh udah pake kerudung baju rapat hanya untuk
menghormati Habib Muksin, selepas lewat dari rumahnya di lepas lagi
kerudungnya. Begitu sangat ditakuti dari wibawanya. Satu hari beliau ditangkap
oleh tentara Belanda, kenapa? Padahal beliau ga ikut perang, ga bawa
senjata. Beliau ditangkap karena jadi tukang bikin jimat buat para jawara,
seperti si Pitung, si Jampang, dll. Jimat yang bikin kebal, jimat yang bikin ga
mempan kl ditembak, apa isi jimatnya? Ternyata Ratib Alhaddad. Para jawara
dulu belum bisa dan ga hafal baca Ratib, jd Habib Muksin ini yang menuliskan
kemudian dijadikan Jimat. Ketika dijebloskan ke penjara Habib merasa senang,
belum lapar makanan udah dateng, disana bisa tenang ibadah, bangun tidur
sholat trus dzikir ga ada yang ganggu. Tapi, hal yang ga seneng bagi tentara
Belanda, sejak menangkap Habib Muksin mereka semua ditimpa sakit (seperti
kualat) . Akhirnya setelah kesepakatan, mereka lebih memilih membebaskan
Habib Muksin, mereka bilang ke Habib bahwa beliau boleh keluar, dibukanya
pintu penjara, mempersilahkan Habib keluar dengan ridho, karena mereka masih
takut untuk menarik paksa Habib lagi. Tapi Habib Muksin menolak, udah betah
di penjara. Begitulah hal para wali. Akhirnya mereka tentara Belanda cari
cara gimana supaya Habib Muksin keluar dr penjara dan mereka bebas dr
sakit, di datangilah Habib Salim bin Toha Alhaddad untuk membujuk Habib
Muksin Alathos. Setelah dibujuk2 akhirnya Habib Muksin mau pulang juga.
~Itulah beberapa kemuliaan dan karomah dari dzikir2 Ratib Alhaddad, maka
senantiasa kita amalkan dan jangan pernah ditinggal, kalau dzikir lain ga
sempet yang penting ini masih dijalankan. Alhabib Jafar bin Bagir Alathos
pernah menyarankan kita untuk membacanya sebelum kita nyoblos dalam pemilu
agar Allah kasih kemenangan untuk agama Nabi Muhammad saw