Monday, September 17, 2018

Sebuah renungan menjelang senja

📕  *SEBUAH RENUNGAN* 🕰

*Dulu . . .
Aku sangat KAGUM pada manusia yang :
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karir,
» Hidup sukses,
»  dan Hebat.

*Sekarang ...*
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan :

*» Manusia yang selalu bersyukur kepada ALLAH*..

» Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.

*Dulu ...*
Aku memilih MARAH ketika merasa 'harga diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar kepadaku dan menyakitiku .. .

*Sekarang ...*
Aku memilih untuk
BANYAK BERSABAR & MEMA'AFKAN, karena aku yakin _ada hikmah lain_  yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk _mema'afkan & bersabar_

*Dulu ...*
Aku memilih MENGEJAR HARTA DUNIA dan _menumpuknya_ sebisaku....
Ternyata aku sadari keperluanku hanyalah _makan dan minum untuk hari ini_

*Sekarang* ...
Aku memilih untuk *BERSYUKUR & BERSYUKUR* dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa _mengisi waktuku_ hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfa'at untuk sesama . . .

*Dulu ...*
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia _bukan itu_ melainkan :
» Ucapan,
» Sikap,
» Tingkah,
» dan Sapa'anku kepada mereka.

*Sekarang ..*
Aku memilih untuk _membuat mereka bahagia_ dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-manfa'at-an ku ditengah-tengah mereka...

*[Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfa'at buat manusia lainnya]*

*Dulu ...*
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk duniaku...
ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada ALLAH...

*Sekarang ...*
yang menjadi 'fokus pikiran' dan 'rencana-rencana' ku adalah bagaimana agar hidupku dapat berkenan di hadapan ALLAH dan sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh ALLAH.

*→ Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'hangatnya matahari esok pagi'*

*→ Τak ada yang  bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa menghirup 'udara besok hari'.*

Jadi apabila 'hari Ini dan esok hari' aku masih hidup, itu adalah karena kehendak ALLAH semata, bukan kehendak siapa-siapa...

_*Renungan ini*_ mengintrospeksi kita agar lebih mawas diri bahwa :
*DULU* aku ini siapa ?
Dan  *SEKARANG* aku mau kemana ?

📠Semoga  bermanfa'at...☎