Broadcast dari Sosial Media
silahkan di share jika bermanfaat.
hubungi admin jika ada kesalahan, supaya diperbaiki.
#taulebihdulu
#lebihdulutau
Saturday, March 18, 2017
Lebih pintar dari bos
YOU GOT TO BE SMARTER THAN YOUR BOSS
(Anda seharusnya lebih pintar daripada bos anda)
Cerita nyata ini terjadi beberapa tahun yang lalu di sebuah perusahaan swasta.
Seorang Direktur Operasi datang menghadap Direktur Utama dan bertanya keputusan apa yang harus diambil.
Direktur Utama pun murka .... dan membentak," Kamu saya bayar mahal mahal .... saya perlu waktu 6 bulan untuk mencari dan merekruit orang seperti kamu ... dan akhirnya saya juga yang harus memikirkan dan mengambil keputusan seperti ini .... Keluar !!!"
Cerita nyata ini terjadi di sebuah perusahaan di Indonesia dan sang Direktur Utama adalah seorang tokoh bisnis yang dikenal oleh semua orang di Indonesia.
Okay .... kita bahas kasus ini yuk ...
Terlepas dari apakah cara menyampaikannya bisa dibenarkan atau tidak, saya juga bisa mengerti mengapa sang Direktur Utama marah marah.
Namanya juga Direktor Operasi.... seharusnya dalam hal Operasi dia lebih mengerti dan lebih expert daripada Direktur Utama. Lha terus mengapa mesti dia bertanya keputusan apa yang harus diambil.
Seharusnya dia mengambil keputusan dan meng update itu sih ok ok saja (dan mungkin boss nya akan memberikan saran tambahan).
But you dont ask your boss to make a decision.
Because in your area, you got to be smarter than your boss.
Why ?
Look ... just take an example of CEO.
Seorang CEO membawahi beberapa members of the board.
Ada direktur keuangan, direktur operasi, direktur HR, direktur penjualan .... dll.
Nah ... masak CEO harus jadi superman yang paling smart di semua area itu?
CEO kan juga manusia?
Dia juga punya kapasitas yang terbatas.
Mungkin dia paling jago dalam business strategy dan hal hal lain.
Tetapi kalau dalam hal keuangan yang paling jago ya Direktur Keuangan.
Dalam bidang Operasi yang paling kompeten ya harus Direktur Operasi.
Dan lain ..lain.
So actually you got to be smarter than your boss.... in your own area.
Dan ini tidak hanya berlaku pada level CEO. Ini berlaku di semua level sampai ke level yang paling bawah.
Contoh ...
1) Seorang Direktur HRD harus lebih kompeten dalam bidang HRD daripada CEO
2) Seorang Head of Compensation and Benefits harus lebih kompeten dalam bidang Compensation dan benefits daripada Direktur HRD
3) Seorang Manager Payroll harus lebih kompeten dalam bidang Payroll daripada Head of Competen and Benefits ...
Dan sebenarnya seorang manager Payroll harus menjadi orang yang paling expert di seluruh perusahaan dalam bidang payroll.
Nah ... dengan logic yang sama ... you have to be the most expert in what you do in the whole company ....
Think about it and identify your competence area.
Jadi kalau anda menjadi yang paling expert ...masak sih anda harus meminta petunjuk atasan anda untuk mengambil keputusan?
Pantesan aja dalam contoh di atas atasannya marah besar.
So what you do then?
Remember.... you dont ask your boss to make the decision
This the 7 steps decision making process that you can do ...
1) You analyze the situation
Anda menganalisa situasinya
2) You generate 3 alternatives
Anda memikirkan 3 alternative yang anda akan putuskan
3) You consider the plus and minus of each alternative
Anda menganalisa positive dan negative impact dari setiap alterntive
4) You make the decision
Anda memutuskan dan memilih salah satu alternative
5) You update your boss with your decision
Anda update boss anda tentang keputusan yang anda buat
6) If your boss has concern or suggestion then you discuss again and both of you have to make the decision together
Jika boss anda mempunyai saran, anda diskusikan bersama dan kemudian anda berdua mengambil keputusan bersama
7) You implement the decision and you report the completion status to your boss
Anda mengimplementasikan keputusan itu dan kemudian meng update progress implementasinya ke boss anda
And voila you got it, the 7 steps to make the decision ....
Tapi tunggu dulu ....
Ingat bahwa anda hanya bisa melakukan itu kalau anda memang memiliki expertise yang melebihi boss anda , dalam area tertentu.
Jadi sekarang bagaimana develop your competence supaya anda benar benar menjadi expert dalam hal itu
sampai boss anda akan benar benar respect ke anda ...
This is another 7 steps that you should do to make sure you will be recognize the most expert in your area:
1) Identify your area
Identifikasi satu area yang menjadi tanggung jawab anda dan seharusnya anda menjadi yang paling expert di situ, sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan anda
2) Update and upgrade your knowledge in that area (books, training, workshop, magazine, mentor ...etc)
Rajin rajinlah belajar agar anda selalu meng update dan meng upgrade competences anda dalam hal itu.
Ingat, anda harus menjadi yang paling expert dalam masalah itu di perusahaan anda.
Wajar kalau anda harus banyak banyak belajar dan mencari sumber ilmu untuk meng update dan meng upgrade knowledge anda.
Seringkali anda harus menginvestasikan uang anda sendiri untuk mendapatkan knowledge tersebut.
3) Understand your business context (annual report)
Pengetahuan anda tentang expertise area anda harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang bisnis perusahaan anda.
Hal ini akan membuat saran saran dan solusi solusi anda jauh lebih relevant.
Untuk itu bacalah laporan keuangan perusahaan anda.
Bacalah sampai anda mengerti semuanya. Ajari tim anda tentang isinya agar seluruh tim anda bisa berkontribusi dengan lebih relevant.
4) Understand the headache of your boss, think how you can help your boss from your expertise area
Pahamilah apa saja yang membuat boss anda pusing.
Think how you can help him or her.
Ini adalah langkah yang sangat positif.
Ingat bahwa ruang lingkup boss anda jauh lebih luas daripada anda.
Dengan memahami permasalahannya dan membantunya menyelesaikan masalahnya ... ini sedikit banyak akan mempersiapkan anda ke next step of your career.
5) Proactive: Share, talk, write, tell....
Anda tidak cukup dengan menjadi orang yang paling expert.
Anda juga harus sangat aktif men share knowledge anda, membantu boss anda dan peer anda, sehingga semuanya akan me recognize expertise anda.
Semakin banyak yang acknowledge your expertise, semakin banyak yang akan minta bantuan ke anda dan semakin baik hal itu untuk karier anda
6) Offer help
Build the network and offer your help to your boss and peers.
The more you help, the more they depend on you ... it will better for you
7) Dont forget to keep the basic running
Meskipun anda sibuk menawarkan bantuan kepada boss dan peer anda, jangan sampai melupakan pekerjaan utama anda yang basic. The show must still go on.
Anda boleh melakukan langkah langkah di atas sebagai additional value, but the main objectives must still be achieved.
Written by Anwar Santoso
HR Officer PT. Telkom Akses