Friday, March 31, 2017

*Berdoalah untuk Kesalehan Keluarga*

*Anang Rikza Masyhadi*
_Pondok Modern Tazakka Batang Jawa Tengah_

Masalah rumah tangga adalah termasuk tema penting yang sering disinggung dalam Al-Quran & Hadis Nabi SAW. Ada suami yang baik, istrinya tidak. Atau sebaliknya, istri yang baik, suaminya tidak.

Ada pula yang orang tuanya sangat saleh, tetapi anak-anaknya tidak; atau anak-anak yang saleh sementara orang tuanya tidak.

Simaklah dua ayat Qs. At-Tahrim [66]: 10-11 berikut ini :

(10) _"Allah membuat isteri Nuh & isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh (Nuh dan Luth) diantara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing, maka suaminya itu tiada dapat membantunya sedikit pun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada kedua (perempuan) itu: 'Masuklah ke dalam jahanam bersama orang-orang yang masuk ke situ.'"_

(11) _"Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Surga Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun & perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.'"_

Ayat 10 adalah contoh isteri yang tidak baik, sedangkan ayat 11 adalah contoh suami yang tidak baik. Ingatlah pula bagaimana hubungan Ibrahim AS dengan Azar; ini contoh anak yang shaleh, tetapi bapaknya tidak. Sedangkan Nuh AS dan anaknya yang durhaka adalah contoh bapak yang shaleh, tetapi anaknya tidak.

Dalam kisah-kisah itu meskipun kedua wanita yang disebut durhaka berada di bawah pengawasan orang-orang saleh, tetap saja durhaka. Artinya, lingkungan yang saleh pun belum tentu menjamin. Apalagi jika lingkungannya tidak  mendukung untuk menjadi shaleh, maka keshalehan akan semakin jauh.

Maka, berdoalah selalu agar keluarga kita mendapat hidayah Allah SWT. Sehingga tercipta kehidupan rumah tangga yang saleh: suami-isteri yang saleh; orang tua yang saleh dan anak-anak yang saleh.

Sebagaimana Nabi Ibrahim yang mendoakan keluarganya dengan kesalehan:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
_"Ya Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang saleh."_ (Qs. [37]: 100)

Atau seperti doa Nabi Zakariya AS:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
_"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"._ (Qs. [3]: 38)

Atau seperti doanya orang-orang shaleh dari umat Nabi Muhammad SAW:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
_"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."_ (Qs. [25]: 74)

Marilah suami isteri saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran; orang tua kepada anak-anak; kakak-adik, dan sanak kerabat,  sebagaimana pesan Rasul: _"Agama adalah nasehat."_

_Jakarta, 16 R. Tsani 1438 H_ / _Januari 2017_